Tips Memanfaatkan Lighting Natural untuk Foto Cafe Aesthetic

Life-style photography di cafe memang meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun belakang

Life-style photography di cafe memang meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun belakangan. Instagram sebagai platform social media berbasis visual menjadi media yang paling banyak digunakan untuk membagikan pengalaman visual ini. Jika diperhatikan, ada beberapa unsur yang membuat foto-foto tersebut terlihat cantik: pencahayaan yang natural, layout yang terlihat bersih dan rapi, serta nuansa yang terlihat terang, positif, dan nyaman. 

 

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil foto yang cantik, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada cahaya. Sumber cahaya foto mu akan mempengaruhi karakter dan suasana yang disampaikan. Hasil foto yang dilakukan di studio memang lebih konsisten dan lebih mudah diatur, namun hasil foto dengan cahaya matahari yang natural memiliki karakter uniknya sendiri.

 

Perbedaan waktu pengambilan foto dengan cahaya natural akan menghasilkan iluminasi foto yang berbeda pula. Banyak fotografer yang berpatok pada “golden hour”, periode tak lama setelah matahari terbit dan sesaat sebelum matahari terbenam. Golden hour menciptakan hasil foto yang memberikan kesan yang hangat dan seimbang.

 

Penting untuk mengetahui cara bekerja dengan cahaya yang tersedia untuk mendapatkan foto yang diinginkan. Dari sumber cahaya hingga bayangan, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan saat memotret dengan cahaya alami

/*! elementor – v3.6.5 – 27-04-2022 */
.elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px}

1. Perhatikan dari mana sumber cahaya

Mengetahui bagaimana hasil akhir foto yang diinginkan akan terlihat merupakan faktor penting ketika memutuskan bagaimana memodifikasi cahaya alami. Secara teknis, dalam fotografi sumber cahaya tergantung di mana kamu memotret dan bagaimana kamu memotret. 

 

Jika kamu memotret di dalam ruangan dekat jendela, maka sumber cahaya mu sebenarnya bukan matahari tetapi jendela. Jendela menjadi sumber cahaya karena mengarahkan cara cahaya masuk ke dalam ruangan.Jika kamumeletakkan diffuser di depan jendela, maka diffuser menjadi sumber cahaya, karena menyebarkan cahaya untuk melembutkannya. Ini juga mengurangi jumlah cahaya yang mencapai subjek foto mu.

 

Mempertimbangkan mood apa yang ingin kamu sampaikan kedalam foto adalah cara yang baik untuk memutuskan apakah kamu akan menggunakan cahaya keras atau lembut.

2. Perhatikan arah cahaya

Cahaya alami ada di sekitar kita, tetapi ketika berbicara tentang fotografi, arah cahaya datang dari depan, samping, belakang, atau atas.

 

Saat memotret jenis portrait, pencahayaan yang datang dari depan terlihat lembut dan indah. Dalam hal fotografi makanan, ini adalah arah cahaya yang paling tidak menarik untuk dilakukan. Cahaya dari depan biasanya menciptakan bayangan pada makanan dan dapat menyebabkan gambar terlihat datar dan tidak bernyawa.

 

Fotografi makanan akan terlihat lebih menarik dengan pencahayaan dari samping kanan atau kiri. Di Indonesia, kita membaca dari kiri dan kanan, sehingga akan terlihat lebih natural jika kamu mengambil arah cahaya dari sebelah dikiri.

3. Tingkat pencahayaan yang dapat kamu manfaatkan

Jarak antara sumber cahaya dan objek foto akan menentukan berapa banyak cahaya yang masuk ke frame foto. Saat kita memotret dengan cahaya alami, memahami prinsip ini membantu kita mengetahui bagaimana jumlah cahaya yang tersedia untuk memotret objek fotografi.

4. Bayangan dan Fill-Light

Fill light mengacu pada jumlah cahaya yang dipantulkan kembali ke subjek Anda. Ini digunakan untuk menghilangkan atau melunakkan bayangan yang disebabkan oleh sumber cahaya utama. Ini adalah cara mengontrol kontras dalam fotografi makanan.

 

Sumber cahaya yang lebih besar dan lebih dekat akan memberi kita bayangan yang lebih lembut dengan transisi atau gradasi yang lebih lembut. Jika kamu menginginkan bayangan yang lebih mencolok, lakukan pemotretan dengan sumber cahaya yang lebih kecil. Ini bisa kamu lakukan dengan meletakkan meja lebih jauh dari jendela.

 

Kalau kamu ingin menciptakan mood yang gelap, kamu bisa menyertakan kartu pantulan putih yang berlawanan dengan sumber cahaya untuk memantulkan cahaya kembali ke makanan.

Submit your response

Your email address will not be published. Required fields are marked *